1. Definisi Perilaku Prososial
Menurut
Staub (1978) perilaku prososial adalah perilaku yang ditujukan kepada orang
lain dan memberi akibat positif kepada orang yang menerima perbuatan itu.
Essenberg
dan Mussen (1989) menyebutkan bahwa perilaku prososial umumnya dilakukan atas
kemauan sendiri yang dimaksudkan untuk membantu atau mewujudkan kebaikan bagi
individu atau kelompok lain.
Sedangkan
Rushton (dalam Sears dkk 1985) mengatakan bahwa perilaku prososial berkisar
dari tindakan altruisme yang tidak mementingkan diri sendiri atau tanpa pamrih
sampai tindakan menolong yang sepenuhnya dimotivasi oleh kepentingan diri
sendiri.
Berdasarkan
definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah
perilaku yang ditujukan kepada individu atau kelompok lain atas dasar kemauan
sendiri untuk menolong dengan memberi akibat positif pada orang lain.
2.
Bentuk – bentuk Perilaku Prososial
Bentuk
tingkah laku prososial secara lebih jelas dinyatakan oleh Zander (1984), yaitu
:
a.
Simpati (Sympathy)
Peduli
dan ikut merasakan kesedihan dan kesakitan yang dialami orang lain.
b.
Kerjasama (Cooperation)
Individu
mampu dan mau bekerjasama dengan orang lain, biasanya tidak selalu untuk
keuntungan bersama.
c.
Menolong (Helping)
Memberikan
bantuan pada orang lain sehingga orang tersebut dapat memperoleh yang
ditujunya.
d.
Bantuan (Aid)
Berkaitan
dengan menyediakan apa yang diperlukan orang lain untuk memperoleh yang
ditujunya.
e.
Berderma (Donating)
Merujuk
pada tingkah laku beramal, menghadiahkan atau memberi sumbangan kepada orang
lain.
3. Dampak Negatif dan Positif Perilaku Prososial dalam berinternet
Situs
jejaring Sosial adalah wadah untuk menghubungkan banyak orang dalam lingkungan
sosial online melalui penggunaan website (Doughlis, 2008). Social Networking
Site (SNS), atau situs jejaring sosial didefinisikan sebagai suatu layanan
berbasis web yang memungkinkan setiap individu untuk membangun hubungan sosial
melalui dunia maya seperti membangun suatu profil tentang dirinya sendiri,
menunjukkan koneksi seseorang dan memperlihatkan hubungan apa saja yang ada
antara satu member dengan member lainya dalam sistem yang disediakan (Boyd
& Ellison, 2007).
Dampak
Negatif :
Orang
yang sangat aktif di dunia maya akan membawa pengaruh buruk pada dunia sosial nya
seperti menjadi anti sosial karena terlalu sibuk dengan media sosialnya, kenyataan
dan dunia maya nya berbeda meskipun orang tersebut dalam berinternet melakukan
perilaku prososial. Dan itu bisa menjadi berbahaya bagi kelangsungan hidupnya dan
berdampak pada perkembangan fisik.
Interaksi remaja dengan internet banyak
mengurangi aktivitas gerak karena saat ini dalam beraktivitas para remaja sudah
banyak menggunakan perantara internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan
fisik remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical decline. Sehingga lebih baik
untuk melakukan prososial secara nyata dan langsung terjun ke lapangan.
Walaupun disisi lain perilaku prososial dalam berinternet juga diperbolehkan
dan baik juga untuk dilakukan.
Dampak
Positif:
Perilaku
menolong dalam mengorganisir kegiatan dunia maya bersifat sukarela dan
altruistik untuk membantu orang yang membutuhkan seperti contoh menggunakan
sarana internet untuk membantu orang lain. Dan perilaku kerjasama dan berbagi menggunakan
fasilitas internet sebagai sarana untuk mengajar dan belajar, sehingga
meningkatkan pengetahuan dan wawasan seseorang.
Banyak
contoh kasus yang terjadi yang pernah saya baca. Contohnya jika terjadi suatu
bencana disebuah daerah di Indonesia, ada berbagai kelompok sosial yang
melakukan program penggalangan dana yang mereka lakukan melalui sosial media.
Dengan adanya program penggalangan dana seperti itu maka ada kemungkinan
seseorang akan ikut membantu meringankan beban yang dialami oleh korban melalui
kelompok yang menjalankan program penggalangan dana tersebut.
Berdasarkan
pengertian perilaku prososial yaitu melakukan tindakan yang
menguntungkan orang lain. Dengan adanya program pengumpulan dana, para korban
bencana alam ini dapat diuntungkan karena mereka masih dapat bertahan melewati
bencana tersebut melalui program penggalangan dana yang dilakukan oleh kelompok
tersebut.
Dampak positif perilaku prososial dalam berinternet selanjutnya adalah mempertahankan
hubungan yang afektif yang merupakan perilaku normatif dalam penggunaan internet.
Contoh konkretnya adalah dikenal dan diyakini oleh orang lain sebagai orang yang baik.
Sumber:
Essenberg, N. 1989. Children Moral Reasoning About Their Own Spontaneous
Prosocial Behavior. Development Psychology, 15, 2, 228 - 229.
Staub. E. 1978. Positive Social Behavior and Morality Volume 1: Socialization
And Development. New York : Academic Press, Inc.
Zander, V. 1984. Social Psychology. 3
rd edition. New York : Random House Inc.