Minggu, 27 Mei 2018

PERILAKU PROSOSIAL DALAM BERINTERNET



1. Definisi Perilaku Prososial

Menurut Staub (1978) perilaku prososial adalah perilaku yang ditujukan kepada orang lain dan memberi akibat positif kepada orang yang menerima perbuatan itu.

Essenberg dan Mussen (1989) menyebutkan bahwa perilaku prososial umumnya dilakukan atas kemauan sendiri yang dimaksudkan untuk membantu atau mewujudkan kebaikan bagi individu atau kelompok lain.

Sedangkan Rushton (dalam Sears dkk 1985) mengatakan bahwa perilaku prososial berkisar dari tindakan altruisme yang tidak mementingkan diri sendiri atau tanpa pamrih sampai tindakan menolong yang sepenuhnya dimotivasi oleh kepentingan diri sendiri.

Berdasarkan definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah perilaku yang ditujukan kepada individu atau kelompok lain atas dasar kemauan sendiri untuk menolong dengan memberi akibat positif pada orang lain.


2. Bentuk – bentuk Perilaku Prososial

Bentuk tingkah laku prososial secara lebih jelas dinyatakan oleh Zander (1984), yaitu :
a. Simpati (Sympathy)
Peduli dan ikut merasakan kesedihan dan kesakitan yang dialami orang lain.
b. Kerjasama (Cooperation)
Individu mampu dan mau bekerjasama dengan orang lain, biasanya tidak selalu untuk keuntungan bersama.
c. Menolong (Helping)
Memberikan bantuan pada orang lain sehingga orang tersebut dapat memperoleh yang ditujunya.
d. Bantuan (Aid)
Berkaitan dengan menyediakan apa yang diperlukan orang lain untuk memperoleh yang ditujunya.
e. Berderma (Donating)
Merujuk pada tingkah laku beramal, menghadiahkan atau memberi sumbangan kepada orang lain.



3. Dampak Negatif dan Positif Perilaku Prososial dalam berinternet

Situs jejaring Sosial adalah wadah untuk menghubungkan banyak orang dalam lingkungan sosial online melalui penggunaan website (Doughlis, 2008). Social Networking Site (SNS), atau situs jejaring sosial didefinisikan sebagai suatu layanan berbasis web yang memungkinkan setiap individu untuk membangun hubungan sosial melalui dunia maya seperti membangun suatu profil tentang dirinya sendiri, menunjukkan koneksi seseorang dan memperlihatkan hubungan apa saja yang ada antara satu member dengan member lainya dalam sistem yang disediakan (Boyd & Ellison, 2007).


Dampak Negatif :

Orang yang sangat aktif di dunia maya akan membawa pengaruh buruk pada dunia sosial nya seperti menjadi anti sosial karena terlalu sibuk dengan media sosialnya, kenyataan dan dunia maya nya berbeda meskipun orang tersebut dalam berinternet melakukan perilaku prososial. Dan itu bisa menjadi berbahaya bagi kelangsungan hidupnya dan berdampak pada perkembangan fisik.

Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena saat ini dalam beraktivitas para remaja sudah banyak menggunakan perantara internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja yang terlalu dipapar oleh internet banyak mengalami physical decline. Sehingga lebih baik untuk melakukan prososial secara nyata dan langsung terjun ke lapangan. Walaupun disisi lain perilaku prososial dalam berinternet juga diperbolehkan dan baik juga untuk dilakukan. 


Dampak Positif:


Perilaku menolong dalam mengorganisir kegiatan dunia maya bersifat sukarela dan altruistik untuk membantu orang yang membutuhkan seperti contoh menggunakan sarana internet untuk membantu orang lain. Dan perilaku kerjasama dan berbagi menggunakan fasilitas internet sebagai sarana untuk mengajar dan belajar, sehingga meningkatkan pengetahuan dan wawasan seseorang.

Banyak contoh kasus yang terjadi yang pernah saya baca. Contohnya jika terjadi suatu bencana disebuah daerah di Indonesia, ada berbagai kelompok sosial yang melakukan program penggalangan dana yang mereka lakukan melalui sosial media. Dengan adanya program penggalangan dana seperti itu maka ada kemungkinan seseorang akan ikut membantu meringankan beban yang dialami oleh korban melalui kelompok yang menjalankan program penggalangan dana tersebut.

Berdasarkan pengertian perilaku prososial yaitu melakukan tindakan yang menguntungkan orang lain. Dengan adanya program pengumpulan dana, para korban bencana alam ini dapat diuntungkan karena mereka masih dapat bertahan melewati bencana tersebut melalui program penggalangan dana yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Dampak positif perilaku prososial dalam berinternet selanjutnya adalah mempertahankan hubungan yang afektif yang merupakan perilaku normatif dalam penggunaan internet. Contoh konkretnya adalah dikenal dan diyakini oleh orang lain sebagai orang yang baik.

Sumber:
Essenberg, N. 1989. Children Moral Reasoning About Their Own Spontaneous Prosocial Behavior. Development Psychology, 15, 2, 228 - 229.

Staub. E. 1978. Positive Social Behavior and Morality Volume 1: Socialization And Development. New York : Academic Press, Inc.

Zander, V. 1984. Social Psychology. 3 rd edition. New York : Random House Inc.
COPYRIGHT © 2017